Masjid bukan hanya tempat sholah dan berdo’a, namun lebihh dari itu, pusat dakwah pada era berdirinya agama Islam teretak di masjid. Hal ini pula yang diperhatikan oleh mahasiswa KKN IPMAFA kelompok 10 desa Mintorahayu bersama Ikatan Pemuda Masjid Baitul Izzah (Irmas).
Salah satu progarm unggulan dari tim KKN Dasarahayu yaitu pelatihan
rebana, diperuntukkan kepada para pemuda masjid di desa Mintorahayu, tepatnya
para pemuda dukuh Ronggo dan dukuh Lamban. Kegiatan rebana ini dilaksanakan
setiap akhir pekan, yaitu sabtu dan minggu, pukul 15.00 WIB sampai selesai
untuk pemuda Dukuh Lamban, dan setelah sholah Isya’ untuk pemuda Dukuh Ronggo
yang tergabung dalam Irmas Baitul Izzah.
Beberapa hari setelah tim KKN dterjunkan ke desa-desa, tim KKN
Dasarahayu mengadakan pertemuan dengan para remaja masjid untuk bersilaturrahmi,
saling berkenalan satu sama lain.Dari pertemuan inilah ditetapkan jadwal
kegiatan pelatihan rebana dan penetapan personil. Amri Wildan, salah satu
anggota tim KKN Dasarahayu yang bertugas menjadi tutor pelatihan rebana,
mengungkapkan bahwa Irmas menjadi wadah penting untuk menjaga kekompakan para
pemuda desa. Wildan menjelaskan : “sangat beruntung desa ini punya pemuda
yang aktif di masjid. Kegiatan-kegiatan positif seperti rebana menjadi strategi
jitu untuk memajukan komunitas berbasis masjid, Semoga Irmas Baitul Izza
semakin kompak dan aktif menghidupkan lingkungan masjid,”
Dari beberapa pekan latihan, Irmas telah menguasai beberapa lagu
dan pada awal September ini telah dikukuhkan nama kelompok rebana Irmas, ketua
kelompok beserta formasi personilnya, sedangkan namanya yaitu Kelompok
Rebana Islahul Izza.Diharapkan dengan semakin maju dan kompaknya Irmas ini,
dapat menjadi kader penggerak masyarakat desa Mintorahayu terutama di bidang
sosial keagamaan. (Ahmad Khoirun Niam)
0 Comments