Berita Ipmafa – Beberapa waktu lalu, Pusat Fiqh
Sosial (Pusat FiSi) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (Ipmafa) Pati menggelar
kegiatan Review Forum Kamisan di ruang meeting lantai 3.
Direktur Pusat Fisi Tutik Nurul Jannah, SHI, MH mengharapkan
kegiatan yang menjadi puncak dari Forum Kamisan Pusat FiSi tersebut tak sekedar
berhenti pada tataran jawaban saja, namun lebih dari itu pertemuan tersebut menjadi
produktif, membawa mahasiswa semakin bersemangat mengembangkan pemikirannya.
“Jadi jawaban itu kemudian tidak berhenti pada tataran
jawaban saja atau membuat kita lantas berhenti. Tapi jawaban itu bisa menjadi
pijakan awal untuk menggali pengetahuan di dalamnya, dalam hal ini fiqh sosial,”
tutur Tutik.
Tutik menjelaskan, dengan adanya pertanyaan yang berakhir mauquf
akan berimbas pada menurunya semangat mahasiswa. Hal inilah yang menjadi salah satu latar
belakang diadakannya kegiatan review.
“Maka
saya harapkan satu seri selesai ada semangat baru bagi mereka. Akhirnya mereka
akan mengatakan, oh, ini toh yang menarik, ini toh
kata kuncinya. Berarti saya harus menjawab kata kunci yang lain untuk
pertanyaan selanjutnya,”
paparnya.
Pada
kesempatan berbeda Peneliti Senior Pusat FiSi Umdatul Baroroh, MA menyampaikan salah
satu tujuan review tersebut merupakan kegiatan mengkaji ulang tabungan
gagasan selama pertemuan berseri yang mentok tidak bisa terjawab mahasiswa.
“Selama
satu semester mahasiswa mendiskusikan buku yang kami (Umdatul Baroroh, MA dan Tutik Nurul Jannah,
SHI, MH) karang berjudul Fiqh Sosial Masa Depan Fiqh Indonesia yang mereka diskusikan per
bagian. Setiap selesai diskusi mereka selalu menulis daftar pertanyaan yang
tidak terjawab saat itu atau terjawab namun mereka masih galau dengan
jawaban mereka sendiri,” tutur Umdah.
Dalam kegiatan review forum kamisan tersebut, Tutik dan Umdah menjadi narasumber. Keduanya
saling menguatkan atau menjawab beberapa hal yang menjadi pertanyaan atau
keganjalan-keganjalan mahasiswa dalam setiap seri diskusi forum kamisan yang
digelar mahasiswa pada setiap minggunya.
Pada akhir sesi kegiatan review tersebut disepakati tema
seri selanjutnya yang ditentukan oleh mahasiswa. “Mereka pengen diskusi apa
terserah, mau melakukan pendalaman atau apa, seri diskusinya apa, buku yang
akan digunakan apa, membedah apa, siapa yang mau menjadi nara sumber nantinya
akan diselesaikan semuanya di forum aktifis forum kamisan,” terang Tutik.
Forum santai
Dalam proses
pelaksanaan kegiatan review forum sengaja dibuat santai. Umdah menyampaikan tidak seperti menyampaikan materi, namun ada semacam brainstorming. “Mereka bisa mengkonfirmasi
pertanyaan yang mereka ajukan, saya dan Ning Tutik menjaid nara sumber. Jadi acaranya kayak talk show aja
dan ada pengantar sedikit di muka,” tutur Umdah.
Umdah
mencontohkan seperti misalnya bagaimana mengkaji maslahah dalam konteks
Fiqh Sosial itu menjadi tujuan atau juga
menjadi pertimbangan dalam
metode, kemudian bagaimana
Kiai Sahal menerapkan maslahah.
“Ada
juga tentang KB, isinya
tentang kontrasepsi untuk mempertahankan kelahiran, bagaimana sebenarnya jawaban
Kiai Sahal memilih kontrasepsi sebagai jawaban, padahal KB sendiri menimbulkan
efek-efek yang tidak baik?”
pungkas Umdah.
0 Comments