BERITA
IPMAFA – Kondisi (pandemi) saat ini justru menjadi momentum bagi
kita untuk melompat lebih tinggi, tidak sekedar mengadopsi wasail-wasail baru,
tapi juga menggeser paradigma lama dalam mengelola sebuah lembaga pendidikan.
Hal tersebut diungkapkan Rektor Institut Pesantren
Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati, KH. Abdul Ghafarrozin, M.Ed dalam acara
Syawalan dan Rapat Pembahasan Agenda Kerja IPMAFA untuk dua bulan mendatang (8/6/2020) di Aula 1.
“Sekali lagi ini adalah momentum yang bagus, bahwa ini
adalah tikungan kita, di mana kita bisa menyalip peradaban, sebuah sistem tata
kelola pendidikan tinggi yang sudah ratusan tahun stabil terbangun di Indonesia,”
tutur Gus Rozin.
Sekarang
ini, lanjut Gus Rozin,
merupakan saat yang tepat membuat terobosan-terobosan untuk mendefinisikan ulang pendidikan tinggi
berbasis pesantren yang dipersiapkan untuk pasca pandemik.
“Apakah
perlu melaksanakan
pembelajaran tatap muka atau juga mengombinasikan
dengan format lain, atau perlu pemilahan. Inilah saat yang tepat untuk
memperkenalkan kepada mahasiswa untuk melakukan segala-galanya,” jelas Gus Rozin.
Gus Rozin juga
menegaskan bahwa kondisi saat ini menuntun para pelaku pendidikan untuk meninggalkan
tekstualitas menuju kontekstualitas, di mana para dosen sudah tidak saatnya
lagi berpaku pada satu atau dua teori saja mengingat pelaksanaan teori jauh
lebih penting.
“Mengganti cara belajar tekstual yang sudah kita lakukan
bertahun-tahun yang lalu itu kemudian kita kontekstualkan dengan pendekatan
lapangan, uji teori, praktik, proyek janga pendek itu sangat relevan untuk kita
terapkan dalam kondisi semacam ini,” tegas Gus Rozin.
Menurut Gus Rozin akan sangat percuma jika menuntut
mahasiswa maju namun para dosennya tertinggal di belakang. “Percuma kita bicara soal webinar, soal
berbasis proyek, soal kontekstualisasi teori kalau paradigma pendidiknya masih
jadul,” kata Gus Rozin.
Melihat hiruk-pikuk seminar online atau webinar yang sampai
saat ini ramai diselenggarakan, Gus Rozin mengatakan hal ini bisa dimanfaatkan untuk mendatangkan
para pakar guna menginspirasi, melakukan terobosan-terobosan keilmuan maupun
update informasi.
Berkaitan dengan program kerja, Rektor IPMAFA menegaskan
kepada pengelola manajemen untuk menengok kembali konsensus program-program
yang telah disepakati dalam rapat kerja, kemudian memilah dan memilih mana yang
relevan untuk dilaksanakan sesuai dengan kondisi pandemik saat ini.
“Misal acara yang sangat bagus semacam seminar internasional itu saya kira perlu ditinjau ulang apakah memang perlu kita lakukan sebagaimana rancangan awal atau dalam format lain,” pungkas Gus Rozin. (Redaksi IPMAFA)
0 Comments