DOK ZAHIRMANIAPATI |
“Monggo, sholawat sing banter. Ojo nonton sholawat, tapi
sareng-sareng nderek maos sholawat sing banter. Insya Allah sing paling banter,
utange ndang lunas (Mari berselawat yang keras. Jangan menonton selawat, tapi
bersama-samalah membaca selawat yang keras. Insya Allah yang paling keras
bacaannya, hutangnya segera lunas).”
Demikian disampaikan Habib Ali Zainal Abidin bin Segaf
Assegaf sesaat sebelum membuka gema IPMAFA Bersholawat dalam rangka
memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Dies Natalis Institut Pesantren
Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati ke-14 malam tadi, Selasa, 27 September 2022.
“Shallallhu ‘ala muhammad...,” perlahan dengan nada
lagu yang indah, Sang Habib membimbing ribuan jamaah yang memadati Halaman
IPMAFA memulai lantunan shalawat.
Ketika lantunan Sholawat Jibril itu mulai digemakan sang
habib, sontak para Jamaah mengikutinya dengan penuh khidmad. Iringan Rebana
Az-Zahir dari Pekalongan semakin menambah sejuk di hati para pecinta Rasul ini.
Jamaah seolah tampak terhanyut dalam lantunan sholawat
menyambut kedatangan Sang Khairul Anam, Rasulullah Muhammad SAW. Lama sudah
mereka tak meluapkan rasa rindu ini dalam ruang terbuka secara bersama.
Di sela-sela sholawat Habib Bidin memberikan nasihat
mengenai bagaimana pentingnya mahabbah kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Habib
Bidin mengatakan, sebesar apapun kita mencintai Nabi Muhammad, tidak akan
pernah bisa menyamai cintanya Nabi Muhammad kepada kita.
“Nabi Muhammad jauh lebih dahulu sudah jatuh cinta kepada
kita sebelum kita lahir ke dunia. Nabi Muhammad sudah memikirkan kita, bukan
hanya di dunia, tapi nasib kita di akhirat sudah dipikirkan lebih dulu oleh
rasulullah saw,” terangnya.
Habib Bidin juga berharap kepada para kiai, santri maupun
mahasiswa untuk terus bisa berdakwah dan berkhidmah kepada Agama Islam min
ahlissunnah waljamaah.
“Berjalan bersama-sama untuk mengajak umat bagaimana cara
yang benar mencintai Nabi Muhammad, keluarga nabi, para sahabat nabi, dan
mencintai warisan dari Rasulullah SAW,” harapnya.
Habib juga berharap Masyarakat Kabupaten Pati semakin
meningkatkan rasa cintanya kepada Nabi Muhammad SAW, terus menjalankan
sunnah-sunnahnya, meneladani akhlak dan budi pekertinya, sehingga tergolong yukhsyarul
mar-u ma’a man ahabba (manusia yang di akhirat akan dikumpulkan dengan yang
dicintainya tatkala hidup di dunia).
Bukti cinta umat Islam kepada Rasulullah, kata Habib
mencontohkan, diantaranya adalah sering menyebut namanya (rasulullah).
“Kalau Anda mencintai rasulullah, coba hitung berapa kali
sehari bersholawat kepada nabi, menyebut namanya? (Itu) bukti terkecil kita
mencintai Nabi Muhammad SAW,” terangnya.
Bukti kedua, imbuhnya, yakni dengan mengikuti
sunnah-sunnahnya Nabi Muhammad SAW. “Maka apa yang dicintai oleh Nabi, kita
cintai. Apa yang tidak disukai oleh nabi, kita juga tidak menyukai. Itu adalah
bukti cinta kita kepada Rasulullah SAW,” pungkasnya.
0 Comments