Pati, Jumat (10/02/2017) Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam IPMAFA mengadakan acara pra-workshop di ruang meeting kampus IPMAFA Pati. Acara ini di narasumberi oleh Dr. H. Aziz Muslim, M.Pd dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga - Yogjakarta.
Kurikulum program studi merupakan titik
sentral yang menentukan kualitas lulusan. Hal ini karena kurikulum yang
diterapkan akan mempengaruhi proses transfer ilmu pengetahuan selama
perkuliahan. Oleh karena itu, kurikulum program studi penting untuk
dipersiapkan secara matang karena menjadi petunjuk atau kompas untuk melahirkan
lulusan yang sesuai kebutuhan pasar. Artinya kurikulum yang disiapkan adalah
kurikulum yang melihat perkembangan dan kebutuhan saat ini sekaligus melihat
perkembangan serta kebutuhan ke depan.
Pada
acara tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor 1 Ahmad Dimyati, M.Ag , Dekan
Fakultas Dakwah Sri Naharin, MSI, Kaprodi PMI Faiz Aminuddin, MA, Sekprodi PMI
Maslihan, Lc, MSI, beberapa dosen tetap PMI, Ketua HMPS PMI Muhammad Ja’far
Amir, perwakilan alumni PMI, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Remaja
Independen (ARI), LSM SHEEP , Serta Serikat Petani Indonesia (SPI).
Tujuan dari
acara Pra Workshop ini adalah Merumuskan bimbingan teknis langkah penyusunan
kurikulum, Melakukan evaluasi terhadap kurikulum PMI IPMAFA, Merumuskan
kurikulum inti dan pilihan di Prodi PMI IPMAFA, dan Merumuskan pedoman implementasi
kurikulum.
Menurut Bapak
Faiz.“Untuk membangun sebuah kurikulum yang baik dan progresif, salah satu hal
yang harus diperhatikan yaitu mencari distingsi atau kurikulum khas yang
memperhatikan karakter lembaga, unsur lokalitas, dan menjawab tantangan
regional, nasional, serta internasional. Dengan langkah ini, harapannya akan
menjadikan kurikulum Prodi PMI IPMAFA berbeda dengan Prodi PMI yang lain. Terlebih,
kurikulum Prodi PMI IPMAFA saat ini sudah berlangsung selama empat tahun lebih
sejak tahun 2012 dan belum pernah dikaji ulang, sehingga sekarang adalah waktu
yang tepat untuk melakukan evaluasi kurikulum guna meningkatkan mutu
pembelajaran dan juga outputnya. Untuk mewujudkan langkah tersebut, maka Pra-Workshop
Restrukturisasi Kurikulum PMI IPMAFA Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan
Kompetensi Lulusan perlu diselenggarakan.” Ungkapnya
Bapak Aziz Muslim selaku narasumber memaparkan bahwa pada
pertemuan ini yang perlu diperhatikan adalah pemilahan mata kuliah yang perlu
dimasukkan menjadi mata kuliah sendiri atau bagian dari mata kuliah lain. “Mata
kuliah apa yang perlu masuk, kemudian kalau kewirausahaan kira-kira yang perlu
digarap itu apa saja? Potensi-potensi
lokal yang perlu dikembangkan itu apa” dalam
pembentukan kurikulum ini menurut Bapak Aziz yang perlu diperhatikan selain
penguatan teori daan praktek sosial adalah skill berbahasa, bahasa disini lebih
keranah praktek “Yang terpenting adalah bahasa komunikasi, disini (IPMAFA)
mempunyai kelebihan selain bahasa arab adalah bahasa inggris” ungkapnya
Muhammad Ja’far Amir selaku dari ketua HMPS PMI memaparkan bahwa perlu
adanya laboratorium sosial sangat penting dan sedang dibutuhkan hal ini selaras
dengan paparannya bahwa “Laboraturium sosial yang dirasa sangat penting untuk
mendalami dan mengaktualisasi teori yang telah dipelajari dikelas semisal dalam
hal wira usaha. Karena sejatinya pmi ipmafa dinilai dari luar terfokus pada pengembangan ekonomi” ungkapnya.
Di penghujung acara Bapak Aziz memberikan tambahan bahwa dalam
pembentukan kurikulum ini supaya sesuai dengan apa yang akan kita capai dalam
hal ini 4 kompetensi yang kita miliki yaitu ahli di bidang analisis kebijakan
sosial, ahli di bidang manajemen pelayanan sosial, ahli di bidang
sosio-entrepreneurship, dan ahli di bidang riset pengembangan masyarakat. “mari
kita buat kurilkulum sesuai apa yang ingin kita capai yang telah memiliki 4
kompetensi. Kemudian 4 kompetensi itu diterjemahkan menjadi sebuah kurikulum,
bagaimana mau mencapainya. Kemudian kita terapkan.” tandasnya
0 Comments