Pati,
(12/05/2017) Kajen adalah desa yang memiliki kepadatan penduduk mencapai 4000
warga. Kepadatan ini berdampak pada menyempitnya lahan hunian yang dimiliki
oleh Desa. Hal tersebut memicu timbulnya masalah baru yang berupa tidak adanya
lahan untuk membuang sampah. Padahal sampah sudah menjadi bagian dari kehidupan
karena berkaitan dengan limbah yang dihasilkan oleh manusia. Berangkat dari hal
tersebut Desa Kajen kemudian membuat Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse
Recycle (TPS 3R) yang berdiri dibawah naungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Kadjen dan Program Karang Taruna Resik Apik di Desa Kajen.
Program Pemberdayaan Masyarakat
yang berada di Desa Kajen ini kemudian
menjadi destinasi kunjngan Program Sekolah Pemberdayaan Himpunan Mahasiswa
Program Studi (HMPS) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Institut Pesantren
Mathaliul Falah (IPMAFA) bekerjasama dengan Program Studi (PRODI) PMI sebagai
wujud pengenalan langsung program pemberdayaan. Acara ini dikemas dengan peresentasi – dialog tentang
program pengelolaan sampah dilanjutkan Simulasi pembuatan kompos dan praktek
pemilahan sampah langsung di TPS 3 R Kajen. Acara ini dihadiri oleh Bapak
KaProdi PMI Faiz Aminuddin, MA, Ketua (BUMDes) Kadjen Bapak Hasyim, Ketua Resik
Apik Kajen Bapak Syahid Nurbaya, Selain itu hadir juga Inspirator Penggerak dan
motivator Bapak Syafi'i, Manager TPS 3 R Bapak Zamroni, Serta puluhan mahasiswa
PMI IPMAFA lintas generasi.
Bapak Syahid memaparkan alur dari
pembentukan TPS 3R yang berawal dari keresahan akan kurangnya kesadaran
Masyarakat membuang sampah pada
tempatnya “sekitar 3 tahun yang lalu masyarakat yang memiliki kesadaran
membuang sampah pada tempatnya masih sedikit, masih membuang sampah disungai
sehingga ketika masa hujan air meluap dan sampah kembali kepemukiman”
Terangnya. Lebih lanjut setelah mengetahui permasalahan kemudian mencari tahu
bagaimana mengelola sampah “Setelah kita tau masalah seperti itu kemudian kita
mencari tahu bagaimana mengelola sampah sesuai karakter dan keadaan lingkungan
seperti ini“ Tuturnya.
Berkaitan dengan tema tentang
pemberdayaan Bapak Syafi'i sebagai narasumber kedua memberi motivasi kepada
mahasiswa untuk dapat berdaya karena beliau Bapak Syafi'i dengan fisik yang
kurang sempurna mempunyai pengalaman pengabdian kepada masyarakat dengan
menjadi Ketua RT dan menginisiasi serta menggerakkan para pemuda untuk ikut
serta mensukseskan program desa.
“Berdaya seperti orang yang sempurna, alhamdulillah dengan maksud dan
tujuan saya untuk semangat berdaya manfaatnya tidak hanya pada diri saya, keluarga saya, saya
bisa mengabdikan diri untuk masyarakat untuk berdaya” Terangnya.
Bapak Syafi'i mengingatkan bahwa
dalam agama Islam diajarkan untuk berjuang, tidak hanya untuk kepentingan
Pribadi tapi kepentingan umum atau masyarakat. “Dalam agama Islam diajarkan
bahwa Kita Harus bangkit semangat untuk berjuang demi dunia dan akhirat yang
tidak hanya untuk kepentingan pribadi, atau keluarga” Paparnya.
Setelah pemaparan materi dan
sosialisasi kemudian dilanjut dengan Simulasi atau praktek langsung Simulasi
pembuatan kompos dan praktek pemilahan sampah diapndu oleh Bapak Zamroni selaku
Manager TPS 3R. (Rofiq)
0 Comments