Indonesia, adalah
negara dengan sumberdaya alam yang melimpah, bak kolam susu, kalau kata
penyair. Namun hal ini tak lantas menjadikan masyarakat Indonesia makmur dengan
mudah. Menurut databoks pada tahun terakhir ini, penggangguran di Indonesia
berada di peringkat ketiga di Asia Tenggara. Hal ini dikarenakan minimnya
kapasitas sumberdaya manusia untuk mengelola sumberdaya alam dengan baik.
Tetapi ini tidak lantas menjadi momok bagi
orang-orang yang ingin maju dan sukses. Seperti yang sedang dikembangkan oleh
masyarakat desa Mintorahayu melalui Pembinaan Keluarga Sejahtera atau PKK yang
didampingi oleh mahasiswa KKN kelompok 10 desa Mintorahayu. Masyarakat diajak
untuk berani mengembangkan potensi lokal sehingga menjadi olahan yang
menghasilkan nilai jual untuk menunjang ekonomi keluarga.
Melalui kegiatan pelatihan pembuatan bolu
ban kacang ijo dan pisang, ibu-ibu diberi pengatahuan tentang cara membuat bolu
ban dengan bahan tambahan kacang hijau dan pisang. Hal yang menarik dari olahan
ini adalah rasa dan kandungan gizi yang terdapat dari pisang dan kacang hijau
menarik minat masyarakat. Terutama anak-anak yang biasanya kurang menyukai
pisang dan kacang hijau, melalui olahan bolu ban ini, anak-anak menjadi suka.
Kegiatan pembuatan bolu ban ini berlangsung di rumah salah satu anggota PKK
pada hari selasa tanggal 22 agustus.
Selain kegiatan pembuatan bolu ban, tim
KKN Dasarahayu juga mengajak masyarakat membuat olahan susu kedelai, hal ini
dimanfaatkan karena di desa Mintorahayu terdapat lahan perkebunan yang ditanami
kedelai. Pelatihan pembuatan susu kedelai ini berlangsung pada sore hari pukul
15.30 WIB, di balai desa Mintorahayu pada selasa tanggal 5 september.
Dua kegiatan tersebut sangat meriah karena
melibatkan PKK dan masyarakat, khsuusnya ibu-ibu dan anak-anak. Selain
membekali ibu-ibu dengan olahan menarik, ibu-ibu juga diberi tips-tips
pemasaran supaya dari olahan ini dapat dijadikan usaha
sampingan untuk menunjang perekonomian keluarga. Harapannya supaya masyarakat
desa Mintorahayu tidak bergantung pada mata pencaharian utama keluarga,
terutama ibu-ibu tidak bergantung pada penghasilan sang suami. (Ditulis oleh Ahmad Khoirun Niam)
0 Comments