Berita Ipmafa - Semakin maju negara ini menuntut
individu tak hanya menguasai satu bidang saja. Katakanlah desain grafis. Ia
menjadi salah satu primadona yang cukup laris dan bisa dibilang populer saat
ini. Melihat prospek yang bagus ke depannya, para pemburu kemampuan ini pun tak
melulu dari jurusan desain grafis saja. Malah kebanyakan dari kalangan pemula
yang memang dengan sengaja ingin belajar.
Senada dengan ungkapan Kepala Seksi Penyelenggaraan BDK Yogyakarta
Casuri sebagaimana dilansir bppk.kemenkeu.go.id (Rabu, 13 Februari 2019,
07:41), Pelatihan Desain Grafis sekarang menjadi pelatihan yang cukup populer
dan banyak peminat.
Menyikapi prospek tersebut, musyrif/ah Ma’had Jami’ah Institut
Pesantren Mathali’ul Falah (Ipmafa) tak mau mengabaikkannya begitu saja. Tanpa menunggu
lama, Pelatihan Desain Grafis pun digelar di Aula Ma’had Banat (2/10/19), diikuti
mahasiswa dari berbagai jurusan dan perwakilan masing-masing Lembaga
Kemahasiswaan (LK).
Ketua Musyrif Ma’had Ipmafa Muhammad Ulil Albab
menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan memotivasi para peserta agar
mengetahui pentingnya desain grafis di era digital. Apalagi jika bekerja di
industri kreatif, kemampuan yang satu ini seolah mutlak harus dikuasai.
Selanjutnya, Pemateri Kegiatan Taufiq Sholeh menambahkan, semua
yang berkaitan dengan informasi kekinian sudah menggunakan desain grafis,
seperti pamflet atau selebaran online. “Hal ini mengingat orang sekarang suka
yang instan atau membaca sesuatu secara sekilas saja,” tutur Taufiq.
Selain memotivasi para peserta, dalam kegiatan tersebut, secara
lebih mendalam, Taufiq mengenalkan tools CorelDraw beserta fungsinya, diikuti praktik
peserta dengan perangkat laptop masing-masing.
Mengenai penguasaan materi, menurut Taufiq, para peserta mampu
mengikuti tahap demi tahap praktik desain grafis dengan baik. “Meraka langsung
bisa mengaplikasikan tools yang dijelaskan, karena langsung dibimbing, jadi
mentor mondar-mandir membimbing satu persatu peserta,” tutur pemateri yang
merupakan mahasiswa Ipmafa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (semester 3) saat
dihubungi.
Di lain sisi, Taufiq menemukan beberapa mahasiswa yang
pernah mengikuti pelatihan serupa sebelumnya. Menindaklanjuti hal tersebut,
Taufiq mengarahkan mereka pada tahap pengembangan. Seperti bagaimana
mempercantik tampilan desain yang telah dibuat agar menarik dan mudah dipahami
oleh pembaca atau sasaran.
Menjelang penutupan, Taufiq kembali memotivasi peserta agar berusaha
menjadi mahasiswa tidak gaptek dengan terus melatih keterampilan desain grafis
yang telah didapat. Ia juga meyarankan agar para peserta juga meluangkan waktu
untuk menambah pengetahuan melalui media daring seperti youtube dan tutorial
lainnya.
“Praktik mendesain bisa dilakukan siapa saja tinggal
kemauan. Sedangkan potensi atau kapasitas nomor sekian. Selain itu, mandiri dan
aktif bertanya kepada mentor dan mandiri melihat tutorial yang ada di YouTube,”
paparnya.
Tak hanya berhenti di pelatihan saja, kedepan panitia
kegiatan mencanangkan tindak lanjut pengadaan tugas dan evaluasi kepada peserta
melalui grup Whatsapp.
“Ada follow up lagi, kami bekerjasama dengan pemateri
untuk memberi tugas lewat group wa, kemudian setelah ada follow up akan ada
evaluasi. Jadi pelatihan ini tidak berhenti sampai disini saja, tapi ada
kontinuitas agar tidak lupa materi yang telah diajarkan,” pungkas Ketua Musyrif,
Ulil.
0 Comments