Acara ini
diikuti oleh 27 peserta, terdiri dari mahasiswa IPMAFA lintas prodi dan
beberapa santri dari berbagai pesantren Kajen dan sekitarnya. Para peserta
sangat antusias mengikuti jalannya acara, bahkan tidak segan untuk bertanya dan
berdiskusi hingga akhir sesi acara.
Ibu Tutik Nurul
Jannah, MH., selaku direktur PUSAT FISI, menuturkan bahwa acara ini merupakan
forum konsolidasi pemikiran. Di samping itu, acara ini juga bisa menjadi tempat
untuk memperkuat pemahaman terkait dengan fiqh sosial.
Acara ini dibagi
menjadi tiga sesi. Sesi pertama disampaikan oleh Ibu Tutik Nurul Janah, MH dengan
materi “Penggagas Fiqh Sosial”, dilanjutkan sesi kedua oleh Ibu Umdatul
Baroroh, MA mengenai latar belakang lahirnya fiqh sosial, dan sesi terakhir terkait
dengan metodologi fiqh sosial yang disampaikan oleh salah satu alumni Sekolah
Fiqh Sosial, Muhammad Labib, MA.
Setelah sesi
terakhir, acara dilanjutkan dengan mendiskusikan isu-isu kekinian menggunakan metodologi
fiqh sosial. Hal ini dilakukan sebagai simulasi untuk merespon permasalahan
sosial melalui perspektif fiqh sosial. Sehingga diharapkan mampu untuk mencetak
kader-kader penerus Kiai Sahal.
“Dalam mempertahankan fiqh sosial ini tentunya membutuhkan kaderisasi, membutuhkan generasi penerus dari para akademisi, para intelektual yang backgroundnya dari pesantren dan dari Perguruan tinggi. Maka sangat tepat sekali untuk mengadakan program Sekolah Fiqh Sosial” (.Red) tutur Bapak Dr. Ali Subhan, MA. dalam sambutannya di acara Sekolah Fiqh Sosial.
0 Comments